DEKONSTRUKSI KONSEP PERCERAIAN DALAM SEBUAH INSTITUSI GEREJA PADA PRODUKSI FILM SEMI DOKUMENTER BERJUDUL “PISAU PUTIH”

Tesis ini berupa film pendek semi dokumenter berjudul “Pisau Putih”, berdasar atas kisah nyata, lengkap dengan eksegesisnya sebagai sebuah produksi proyek kreatif media, karya mahasiswa paska sarjana program studi Media dan Komunikasi, Universitas Airlangga, Surabaya. Film 30 menit ini mengandung tanda, makna, simbol dan bahasa narasi yang merefleksikan sebuah kisah nyata tentang kehidupan seorang pendeta yang diceraikan oleh isterinya yang berselingkuh. Akibat kelakuan isterinya yang kedapatan berzina dengan beberapa pria itu, sang pendeta langsung mendapatkan sanksi disiplin berupa pemecatan dari jabatannya sebagai pendeta, oleh institusi sinode yang mentahbiskannya menjadi pendeta. Sanksi pemecatan diberlakukan berdasar atas peraturan Tata Tertib yang dibuat oleh Institusi Sinode Gereja-gereja sebagai institusi yang menerbitkan jabatan pendeta, bahwa pendeta tidak boleh melakukan perceraian, apapun alasannya, tanpa melihat kasus dan penyebabnya. Pendeta tersebut kemudian mengalami tekanan sosial yang membuatnya depresi berat hingga didiagnosa menderita kanker otak stadium akhir yang membawanya pada kematian. Kasus ini dituangkan dalam film dengan tujuan untuk mendekonstruksi poin pemecatan pada peraturan tata tertib tersebut, menggunakan teori Derrida, agar pada kasus seperti ini, dimana pendeta adalah “korban”, bukan sebagai “pelaku” perzinahan, pendeta seharusnya dibimbing, bukan serta merta dikenakan sanksi pemecatan